Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Model-model Pembelajaran  Model-model Pembelajaran yang dapat digunakan pada pembelajaran tematik terpadu kurikulum 2013 antara lain : 1.  Pembelajaran Berbasis Proyek ( Project Based Learning )      Pembelajaran Berbasis Proyek ( Project Based Learning=PjBL ) adalah model pembelajaran yang      menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,      interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar 2.    Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based Learning )      a.  Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan          masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang          menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan          masalah dunia nyata ( real world ).      b. Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang menantang peserta

Download Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa Kelas V

BS Kelas V Tema 1 https://drive.google.com/file/d/0B50bMcUmApBgd0xYYWVHVDBmMlk/edit?usp=sharing BS Kelas V Tema 2 https://drive.google.com/file/d/0B50bMcUmApBgZFB2QkY5Z0VSNXc/edit?usp=sharing BS Kelas V Tema 3 https://drive.google.com/file/d/0B50bMcUmApBgSmpoMElxc09GVjA/edit?usp=sharing BS Kelas V Tema 4 https://drive.google.com/file/d/0B50bMcUmApBgOGpuTHVzZjhNSmM/edit?usp=sharing BS Kelas V Tema 5 https://drive.google.com/file/d/0B50bMcUmApBgeXNDd1FiSC1HVjQ/edit?usp=sharing

Download Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru SD Kelas V

Kelas V BG Tema 1 https://drive.google.com/file/d/0B50bMcUmApBgM3pIWXg2SzZ6Z2c/edit?usp=sharing Kelas V BG Tema 2 https://drive.google.com/file/d/0B50bMcUmApBgZkp5R3VkNGJHaE0/edit?usp=sharing Kelas V BG Tema 3 https://drive.google.com/file/d/0B50bMcUmApBgNkdqSE1VcE5kSXM/edit?usp=sharing Kelas V BG Tema 4 https://drive.google.com/file/d/0B50bMcUmApBgLWo5dE5vaEQtOTQ/edit?usp=sharing Kelas V BG Tema 5 https://drive.google.com/file/d/0B50bMcUmApBgU0UyQ3VkUGVOOU0/edit?usp=sharing

PENGGUNAAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Pada uraian ini dijelaskan tentang teknis penggunaan Buku Siswa sesuai dengan arahan Buku Guru, melalui uraian ini diharapkan guru dapat melakukan proses pembelajaran dari masing-masing subtema yang ada pada masing-masing buku. Cara Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa Buku Guru berhubungan dengan Buku Siswa, karena Buku Guru memandu pembelajaran yang sesuai dengan Buku Siswa. Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1.        Bukalah Buku Guru tema tertentu. Cermatilah  halaman yang berjudul Tentang Buku Guru dan Bagaimana Menggunakan Buku Guru . Ikutilah petunjuk yang ada pada halaman tersebut. 2.        Rancangan pembelajaran setiap Tema dibagi dalam rancangan  subtema yang tampak pada jaringan subtema atau Pemetaan Kompetensi Dasar  pada Buku Guru.  Guru diharap mencermati jaringan subtema yang memuat Kompetensi Dasar Muatan Pelajaran yang akan dicapai pada satu minggu, sesuai dengan judul subtema. 3.        Jaringan subtema ter

STRUKTUR DAN HUBUNGAN FUNGSIONAL BUKU SISWA DAN BUKU GURU

1.          Struktur Buku Guru Uraian berikut dimaksudkan agar guru dapat mengenal dan memahami struktur isi Buku Guru dengan baik . Struktur Buku Guru adalah sebagai berikut. a.          Kata Pengantar Bagian ini perlu dibaca guru agar guru memahami latar belakang penyusunan buku dan tujuan yang ingin dicapai dari  penyusunan buku tersebut. b.         Tentang Buku Guru Memuat informasi cakupan buku guru dan cakupan aktivitas pembelajaran yang tertuang dalam buku guru. c.          Bagaimana Menggunakan Buku Guru Halaman ini merupakan bagian penting yang harus dibaca dan dipahami oleh guru, karena memberikan informasi hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh guru dalam menggunakan Buku Guru sebagai persiapan menggunakan Buku Siswa. d.         Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti Halaman ini mengingatkan kepada guru mengenai standar kompetensi lulusan baik ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan, serta kompetensi inti setiap kelas, yang akan di dica

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BUKU SISWA DAN BUKU GURU

1.        Kedudukan dan Fungsi Buku Siswa Buku ini dipergunakan sebagai panduan aktivitas pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam menguasai kompetensi tertentu. Buku ini juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran (activities based learning) di mana isinya dirancang dan dilengkapi dengan contoh-contoh lembar kegiatan agar siswa dapat mempelajari sesuatu yang relevan dengan kehidupan yang dialaminya. Buku Siswa diarahkan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, berdiskusi serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik antarteman maupun dengan gurunya. Guru  dapat mengembangkan atau memperkaya materi dan kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Di bawah ini dijelaskan peran dan fungsi Buku Siswa yang dapat dirinci sebagai berikut. a.          Panduan bagi Siswa dalam Melaksanakan Kegiatan-Kegiatan Pembelajaran Setiap subtema pada masin

PENDEKATAN SAINTIFIK

A.       PENDEKATAN SAINTIFIK 1.        Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif ( inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif ( deductive reasoning ). Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi ide yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuska